Yogyakarta, 16-17 Oktober 2024 — Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Proteomics Workshop bertajuk Introduction to Proteomics: Techniques and Application, sebuah agenda strategis untuk meningkatkan kapasitas riset di bidang bioteknologi molekuler, khususnya terkait pemanfaatan protein dan peptida untuk aplikasi terapeutik dan diagnostik. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, melibatkan para akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai institusi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si., Kepala Pusat Studi Bioteknologi UGM, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UGM untuk memperkuat infrastruktur dan sumber daya manusia dalam riset bioteknologi molekuler, khususnya dalam pemanfaatan protein dan peptida sebagai kandidat terapi masa depan. “Dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi analitik canggih, seperti spektrometri massa, penting bagi peneliti kita untuk memahami dasar ilmiah dan aplikasinya secara langsung,” ungkapnya.
Acara dibuka dengan sesi mengenai isolasi dan pemurnian protein dan peptida dari berbagai sumber, yang menjadi fondasi penting dalam penelitian biomolekuler. Sesi ini membekali peserta dengan teknik dan strategi laboratorium yang aplikatif dalam eksplorasi bahan aktif biologis.
Dilanjutkan dengan sesi pengantar proteomik dasar oleh Prof. Manjunatha Kini (National University of Singapore), pakar internasional dalam bidang protein toksin dan peptida bioaktif. Ia memaparkan bagaimana pendekatan proteomik saat ini digunakan dalam berbagai bidang mulai dari biomedis, pertanian, hingga lingkungan.
Sorotan utama lainnya adalah sesi dari Dr. Koh Cho Yeow (National University of Singapore), yang menjelaskan aplikasi peptida aktif dalam penemuan obat. Sesi ini membuka wawasan peserta tentang bagaimana protein kecil (peptida) berpotensi menjadi terapi baru yang lebih spesifik, efektif, dan minim efek samping.
Kegiatan ditutup dengan sesi teknis mengenai penggunaan Orbitrap LC-High Resolution Mass Spectrometer, sebuah alat canggih untuk analisis protein dengan ketelitian tinggi. Materi ini disampaikan oleh Hendy Dwi Warmiko, S.Si., M.M., yang menekankan pentingnya akurasi data dalam penelitian proteomik modern.
Sementara itu, hari kedua (17 Oktober 2024) difokuskan pada sesi praktikum (hands-on) yang terbatas untuk 20 peserta terpilih. Kegiatan ini berlangsung di laboratorium Bioteknologi UGM lantai 3 dan dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dalam persiapan sampel untuk LC-HRMS, kuantifikasi protein, SDS-PAGE, dan pemrosesan data LC-HRMS. Sesi hands-on ini memberikan kesempatan langka bagi peserta untuk memahami secara teknis dan aplikatif bagaimana tahapan-tahapan penting dalam riset proteomik dijalankan menggunakan peralatan laboratorium canggih.
Seminar dan workshop ini tidak hanya memperkuat kemampuan peserta secara teknis, tetapi juga membangun ekosistem kolaboratif antar peneliti di Indonesia dalam bidang bioteknologi molekuler. Melalui kegiatan ini, UGM terus berupaya menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu dan teknologi hayati yang berkelanjutan dan berdampak luas.
