
Yogyakarta, 2023 – Penelitian inovatif dari tim peneliti IPB dan UGM membuka cakrawala baru dalam pemanfaatan bisa ular sebagai sumber peptida bioaktif yang berpotensi untuk terapi kanker. Melalui pendekatan in silico atau simulasi komputer, para peneliti menyelidiki kemungkinan interaksi antara peptida yang diisolasi dari bisa Calloselasma rhodostoma (ular tanah) dengan protein-protein kunci yang berperan dalam perkembangan kanker.
Apa yang diteliti?
Peneliti menggunakan metode bioinformatika dan molecular docking untuk memprediksi kemampuan peptida dari racun ular dalam berinteraksi dengan protein pusat (hub proteins) yang sering ditemukan terlibat dalam jalur kanker. Beberapa protein target yang dianalisis antara lain AKT1, EGFR, dan HSP90AA1—protein-protein yang dikenal sebagai “pengatur utama” dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker.
Apa hasilnya?
Hasil simulasi menunjukkan bahwa beberapa peptida dari racun C. rhodostoma memiliki afinitas ikatan yang kuat dan spesifik terhadap target-target tersebut. Ini mengindikasikan potensi terapeutik yang menjanjikan, terutama sebagai lead compound dalam pengembangan obat antikanker berbasis molekul kecil atau peptida sintetis.
Mengapa ini penting?
Studi ini menegaskan bahwa racun hewan bukan hanya berbahaya, tetapi juga menyimpan potensi luar biasa untuk dunia medis, terutama dalam terapi presisi untuk penyakit berat seperti kanker. Dengan metode komputasional yang hemat waktu dan biaya, riset seperti ini membuka jalan baru bagi penemuan obat modern yang bersumber dari keanekaragaman hayati Indonesia.
Tentang penelitian ini
Penelitian berjudul “Prediction of the interaction between Calloselasma rhodostoma venom-derived peptides and cancer-associated hub proteins: A computational study” diterbitkan pada tahun 2023 di Jurnal Heliyon. Artikel ini menjadi salah satu langkah awal penting dalam eksplorasi potensi racun ular sebagai sumber molekul bioaktif untuk terapi kanker berbasis pendekatan komputasional modern.
Ingin tahu lebih banyak?
Akses publikasi lengkap melalui link berikut: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e21149
***
Oleh: Fajar Sofyantoro