Universitas Gadjah Mada PUI-PT Rekayasa dan Produksi Protein-Peptida Terapan
PUSAT STUDI BIOTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • Profil Singkat
    • Tujuan
    • Struktur Organisasi
  • KEGIATAN
    • WORKSHOP
    • KULIAH UMUM
  • PENELITIAN
    • Kelompok Riset
    • Indonesian Journal of Biotechnology
    • ARTIKEL
  • LAYANAN
    • Sewa Laboratorium
    • Jasa Analisis
    • Order Primer
  • PUSDI BIOTEKNOLOGI
  • Home
  • Artikel

Bisa Ular untuk Kanker? Peneliti IPB dan UGM Telusuri Potensi Peptida Racun sebagai Agen Antikanker

  • Artikel
  • 3 December 2024, 02.35
  • By : biotech

Yogyakarta, 2023 – Penelitian inovatif dari tim peneliti IPB dan UGM membuka cakrawala baru dalam pemanfaatan bisa ular sebagai sumber peptida bioaktif yang berpotensi untuk terapi kanker. Melalui pendekatan in silico atau simulasi komputer, para peneliti menyelidiki kemungkinan interaksi antara peptida yang diisolasi dari bisa Calloselasma rhodostoma (ular tanah) dengan protein-protein kunci yang berperan dalam perkembangan kanker.

Apa yang diteliti?

Peneliti menggunakan metode bioinformatika dan molecular docking untuk memprediksi kemampuan peptida dari racun ular dalam berinteraksi dengan protein pusat (hub proteins) yang sering ditemukan terlibat dalam jalur kanker. Beberapa protein target yang dianalisis antara lain AKT1, EGFR, dan HSP90AA1—protein-protein yang dikenal sebagai “pengatur utama” dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker.

Apa hasilnya?

Hasil simulasi menunjukkan bahwa beberapa peptida dari racun C. rhodostoma memiliki afinitas ikatan yang kuat dan spesifik terhadap target-target tersebut. Ini mengindikasikan potensi terapeutik yang menjanjikan, terutama sebagai lead compound dalam pengembangan obat antikanker berbasis molekul kecil atau peptida sintetis.

Mengapa ini penting?

Studi ini menegaskan bahwa racun hewan bukan hanya berbahaya, tetapi juga menyimpan potensi luar biasa untuk dunia medis, terutama dalam terapi presisi untuk penyakit berat seperti kanker. Dengan metode komputasional yang hemat waktu dan biaya, riset seperti ini membuka jalan baru bagi penemuan obat modern yang bersumber dari keanekaragaman hayati Indonesia.

Tentang penelitian ini

Penelitian berjudul “Prediction of the interaction between Calloselasma rhodostoma venom-derived peptides and cancer-associated hub proteins: A computational study” diterbitkan pada tahun 2023 di Jurnal Heliyon. Artikel ini menjadi salah satu langkah awal penting dalam eksplorasi potensi racun ular sebagai sumber molekul bioaktif untuk terapi kanker berbasis pendekatan komputasional modern.

Ingin tahu lebih banyak?

Akses publikasi lengkap melalui link berikut: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e21149

***

Oleh: Fajar Sofyantoro

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Related Posts

Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya

Artikel Friday, 27 June 2025

Human Serum Albumin (HSA) adalah salah satu protein terapeutik yang sering digunakan dalam pengobatan, khususnya melalui infus. Protein ini memiliki banyak fungsi penting, termasuk menjaga tekanan darah dan membawa berbagai zat dalam tubuh.

Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik

Artikel Monday, 23 June 2025

Sebagai bagian dari langkah strategis menuju hilirisasi riset hayati, Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada resmi membentuk Divisi Bioproses. Divisi ini menjadi rumah bagi riset-riset lanjutan yang mengintegrasikan teknologi bioreaktor, optimasi proses fermentasi, dan rekayasa […].

Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan

Artikel Sunday, 22 June 2025

Laut menyimpan potensi biologis yang luar biasa, termasuk dari organisme unik seperti teripang (sea cucumbers) dan bulu babi (sea urchins). Penelitian terbaru dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada mengungkap bagaimana peptida yang dihasilkan dari […].

Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia

Artikel Sunday, 22 June 2025

Tim peneliti dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada berhasil mengungkap perbedaan karakteristik racun dari dua spesies ular berbisa asli Indonesia: Calloselasma rhodostoma (ular tanah) dan Trimeresurus insularis (ular hijau ekor merah).

Recent Posts

  • Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya
  • Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik
  • Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan
  • Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia
  • Menjaga Stabilitas Antibodi Monoklonal di Setting Klinik: Peran Eksipien Farmasi

Recent Comments

No comments to show.
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Bioteknologi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Alamat : Gedung PAU Jl. Teknika Utara, Barek, Sleman 55281
Telepon : (0274) 6492284
E-mail : biotech@ugm.ac.id
Website : biotech.ugm.ac.id

© Universitas Gajah Mada