Universitas Gadjah Mada PUI-PT Rekayasa dan Produksi Protein-Peptida Terapan
PUSAT STUDI BIOTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • Profil Singkat
    • Tujuan
    • Struktur Organisasi
  • KEGIATAN
    • WORKSHOP
    • KULIAH UMUM
  • PENELITIAN
    • Kelompok Riset
    • Indonesian Journal of Biotechnology
    • ARTIKEL
  • LAYANAN
    • Sewa Laboratorium
    • Jasa Analisis
    • Order Primer
  • PUSDI BIOTEKNOLOGI
  • Home
  • Artikel

Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan

  • Artikel
  • 22 June 2025, 02.38
  • By : biotech

Laut menyimpan potensi biologis yang luar biasa, termasuk dari organisme unik seperti teripang (sea cucumbers) dan bulu babi (sea urchins). Penelitian terbaru dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada mengungkap bagaimana peptida yang dihasilkan dari kedua hewan laut ini menunjukkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari antikanker hingga peningkat kognitif.

Apa yang diteliti?

Penelitian ini merupakan studi tinjauan (review article) yang mengumpulkan dan menganalisis berbagai temuan terkini tentang peptida bioaktif yang dihasilkan dari hewan laut kelas Echinozoa. Peneliti menyoroti bagaimana peptida tersebut diisolasi, diidentifikasi, dan diuji aktivitas biologisnya, serta menjelaskan jalur molekuler yang terlibat dalam efek terapeutik yang ditimbulkan.

Temuan Utama:

Peptida dari teripang dan bulu babi memiliki berbagai potensi terapeutik yang menjanjikan. Peptida antioksidan melindungi sel dari stres oksidatif, sedangkan peptida antikanker menghambat pertumbuhan sel dan memicu apoptosis melalui jalur PI3K/AKT. Peptida antifatigue meningkatkan metabolisme energi lewat aktivasi jalur NRF2 dan AMPK, sementara peptida antidiabetik membantu mengatur kadar glukosa dan mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, terdapat peptida antihipertensi yang menghambat enzim ACE, serta peptida antimikroba seperti strongylocin dan centrocin yang efektif melawan berbagai bakteri. Beberapa peptida juga berpotensi meningkatkan daya ingat. Namun, tantangan seperti stabilitas, bioavailabilitas, dan sistem penghantaran masih perlu diatasi untuk aplikasi klinis.

Mengapa ini penting?

Indonesia sebagai negara maritim memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Dengan menggali potensi bioterapeutik dari spesies laut lokal, kita dapat memperkuat inovasi di bidang nutraseutikal, farmasi alami, dan bioteknologi kesehatan, sekaligus mendorong kemandirian bahan baku obat dari sumber daya dalam negeri.

Tentang penelitian ini

Penelitian berjudul “Bioactive Peptides from Sea Cucumbers and Sea Urchins: Therapeutic Roles and Mechanistic Insights” dipublikasikan di jurnal Trends in Sciences (Vol. 22, No. 5, 2025).

Ingin tahu lebih banyak?

Akses publikasi lengkap melalui link berikut: https://doi.org/10.48048/tis.2025.9513

***

Oleh: Fajar Sofyantoro

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Related Posts

Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya

Artikel Friday, 27 June 2025

Human Serum Albumin (HSA) adalah salah satu protein terapeutik yang sering digunakan dalam pengobatan, khususnya melalui infus. Protein ini memiliki banyak fungsi penting, termasuk menjaga tekanan darah dan membawa berbagai zat dalam tubuh.

Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik

Artikel Monday, 23 June 2025

Sebagai bagian dari langkah strategis menuju hilirisasi riset hayati, Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada resmi membentuk Divisi Bioproses. Divisi ini menjadi rumah bagi riset-riset lanjutan yang mengintegrasikan teknologi bioreaktor, optimasi proses fermentasi, dan rekayasa […].

Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia

Artikel Sunday, 22 June 2025

Tim peneliti dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada berhasil mengungkap perbedaan karakteristik racun dari dua spesies ular berbisa asli Indonesia: Calloselasma rhodostoma (ular tanah) dan Trimeresurus insularis (ular hijau ekor merah).

Menjaga Stabilitas Antibodi Monoklonal di Setting Klinik: Peran Eksipien Farmasi

Artikel Wednesday, 2 April 2025

Antibodi monoklonal (monoclonal antibodies atau mAbs) kini menjadi salah satu senjata andalan dalam dunia pengobatan modern, terutama dalam menghadapi penyakit-penyakit kompleks seperti kanker, penyakit autoimun, dan infeksi berat.

Recent Posts

  • Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya
  • Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik
  • Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan
  • Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia
  • Menjaga Stabilitas Antibodi Monoklonal di Setting Klinik: Peran Eksipien Farmasi

Recent Comments

No comments to show.
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Bioteknologi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Alamat : Gedung PAU Jl. Teknika Utara, Barek, Sleman 55281
Telepon : (0274) 6492284
E-mail : biotech@ugm.ac.id
Website : biotech.ugm.ac.id

© Universitas Gajah Mada