Universitas Gadjah Mada PUI-PT Rekayasa dan Produksi Protein-Peptida Terapan
PUSAT STUDI BIOTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • Profil Singkat
    • Tujuan
    • Struktur Organisasi
  • KEGIATAN
    • WORKSHOP
    • KULIAH UMUM
  • PENELITIAN
    • Kelompok Riset
    • Indonesian Journal of Biotechnology
    • ARTIKEL
  • LAYANAN
    • Sewa Laboratorium
    • Jasa Analisis
    • Order Primer
  • PUSDI BIOTEKNOLOGI
  • Home
  • Artikel

Zebrafish: Ikan Kecil, Peran Besar dalam Riset Racun Hewan

  • Artikel
  • 24 January 2025, 02.33
  • By : biotech

Yogyakarta, 2024 – Tahukah Anda bahwa seekor ikan kecil berwarna perak, yang biasa hidup di akuarium, kini menjadi salah satu bintang dalam riset toksin dan racun hewan? Tim peneliti dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada baru saja menerbitkan sebuah studi komprehensif yang menyoroti peran zebrafish (Danio rerio) sebagai model hewan dalam pengujian bisa ular, racun laba-laba, ubur-ubur, dan organisme beracun lainnya.

Dalam artikel ilmiah ini, peneliti memetakan perkembangan terkini penggunaan zebrafish dalam studi toksikologi, khususnya dalam konteks penelitian racun hewan. Zebrafish digunakan untuk menilai efek racun secara in vivo pada tahap embrio dan larva, memungkinkan observasi langsung terhadap dampak toksin terhadap perkembangan awal organisme. Selain itu, model ini juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi kerusakan jaringan, gangguan pada sistem saraf, serta respons imun akibat paparan toksin. Tak hanya sebagai model toksisitas, zebrafish juga mendukung uji penyaringan (screening) senyawa penawar racun atau antivenom berbasis molekuler, menjadikannya alat yang strategis dalam pengembangan terapi antiracun yang efisien dan presisi.

Kenapa Zebrafish?

Zebrafish memiliki banyak keunggulan: ukurannya kecil, berkembang biak cepat, transparan pada fase embrio, serta memiliki gen dan sistem fisiologi yang menyerupai manusia. Hal ini menjadikannya model ideal untuk studi toksin berbiaya rendah namun berdampak besar, baik untuk keperluan dasar maupun translasi klinis.

Temuan Menarik dari Analisis Bibliometrik

Penelitian ini juga memuat hasil analisis terhadap lebih dari 700 publikasi sejak tahun 1955 hingga 2023. Hasilnya menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam penggunaan zebrafish di berbagai bidang, dengan Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jerman sebagai negara dengan kontribusi publikasi tertinggi.

Arah Pengembangan Masa Depan

Dalam artikel ini, peneliti menyarankan bahwa zebrafish masih memiliki potensi besar yang belum dimaksimalkan, terutama untuk studi high-throughput screening antiracun, pengembangan biosensor, dan uji molekuler berbasis CRISPR. Dengan riset yang tepat sasaran, zebrafish dapat menjadi jembatan antara laboratorium dan aplikasi medis di lapangan.

Tentang Penelitian Ini

Artikel berjudul “Zebrafish as Versatile Model for Assessing Animal Venoms and Toxins: Current Applications and Future Prospects” dipublikasikan pada tahun 2024 di jurnal Zebrafish dan ditulis oleh tim peneliti Pusat Studi Bioteknologi UGM, dengan fokus pada pengembangan model hewan yang etis, efisien, dan inovatif dalam bidang toksikologi modern.

Ingin tahu lebih banyak?

Akses publikasi lengkap melalui link berikut: https://doi.org/10.1089/zeb.2023.0088

***

Oleh: Fajar Sofyantoro

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Related Posts

Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya

Artikel Friday, 27 June 2025

Human Serum Albumin (HSA) adalah salah satu protein terapeutik yang sering digunakan dalam pengobatan, khususnya melalui infus. Protein ini memiliki banyak fungsi penting, termasuk menjaga tekanan darah dan membawa berbagai zat dalam tubuh.

Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik

Artikel Monday, 23 June 2025

Sebagai bagian dari langkah strategis menuju hilirisasi riset hayati, Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada resmi membentuk Divisi Bioproses. Divisi ini menjadi rumah bagi riset-riset lanjutan yang mengintegrasikan teknologi bioreaktor, optimasi proses fermentasi, dan rekayasa […].

Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan

Artikel Sunday, 22 June 2025

Laut menyimpan potensi biologis yang luar biasa, termasuk dari organisme unik seperti teripang (sea cucumbers) dan bulu babi (sea urchins). Penelitian terbaru dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada mengungkap bagaimana peptida yang dihasilkan dari […].

Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia

Artikel Sunday, 22 June 2025

Tim peneliti dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada berhasil mengungkap perbedaan karakteristik racun dari dua spesies ular berbisa asli Indonesia: Calloselasma rhodostoma (ular tanah) dan Trimeresurus insularis (ular hijau ekor merah).

Recent Posts

  • Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya
  • Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik
  • Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan
  • Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia
  • Menjaga Stabilitas Antibodi Monoklonal di Setting Klinik: Peran Eksipien Farmasi

Recent Comments

No comments to show.
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Bioteknologi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Alamat : Gedung PAU Jl. Teknika Utara, Barek, Sleman 55281
Telepon : (0274) 6492284
E-mail : biotech@ugm.ac.id
Website : biotech.ugm.ac.id

© Universitas Gajah Mada