Universitas Gadjah Mada PUI-PT Rekayasa dan Produksi Protein-Peptida Terapan
PUSAT STUDI BIOTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • Profil Singkat
    • Tujuan
    • Struktur Organisasi
  • KEGIATAN
    • WORKSHOP
    • KULIAH UMUM
  • PENELITIAN
    • Kelompok Riset
    • Indonesian Journal of Biotechnology
    • ARTIKEL
  • LAYANAN
    • Sewa Laboratorium
    • Jasa Analisis
    • Order Primer
  • PUSDI BIOTEKNOLOGI
  • Home
  • Kegiatan

UGM, YSDS, dan PT Widya Teknologi Hayati Kembangkan Lini Produksi Oligo Pertama di Indonesia

  • Kegiatan
  • 27 October 2024, 04.25
  • By : biotech

Yogyakarta — Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Pusat Studi Bioteknologi bekerja sama dengan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) dan PT Widya Teknologi Hayati resmi meluncurkan lini produksi oligonukleotida (DNA/RNA primer) pertama di Indonesia. Inisiatif strategis ini diumumkan dalam rangkaian Seminar Nasional Bioteknologi ke-10 yang digelar pada Sabtu, 26 November 2024, di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM.

Layanan sintesis primer ini hadir untuk menjawab kebutuhan mendesak akan ketersediaan primer berkualitas tinggi dengan harga terjangkau bagi komunitas riset di Indonesia. Inovasi ini sekaligus menandai langkah besar menuju kemandirian nasional dalam bidang bioteknologi molekuler.

“Kita menjadi saksi sejarah dengan hadirnya alat oligo synthesizer pertama di tanah air,” ujar Erlina VF Ratu, pembina YSDS. Ia menekankan bahwa fasilitas ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang akan mempercepat kemajuan riset, khususnya di bidang genomik dan kesehatan.

Dr. Yekti Asih Purwestri, Kepala Pusat Studi Bioteknologi UGM, menambahkan bahwa pembangunan lini produksi ini memperkuat infrastruktur riset di Indonesia. “Fasilitas ini dirancang untuk menjadi pusat inovasi yang mendukung peneliti dalam mengakses bahan penelitian yang selama ini sulit diperoleh secara lokal,” jelasnya.

Sementara itu, CEO PT Widya Teknologi Hayati, Nur Akbar Arofatullah, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung produksi primer DNA/RNA dalam negeri. “Kami percaya bahwa keberadaan layanan ini akan menjadi fondasi penting bagi riset molekuler di berbagai bidang, mulai dari biomedis hingga pertanian,” ungkapnya.

Kolaborasi antara UGM, YSDS, dan PT Widya Teknologi Hayati ini tidak hanya memperkuat kapasitas riset nasional, tetapi juga menjadi langkah awal dalam mewujudkan kemandirian teknologi bioteknologi Indonesia. Keberadaan lini produksi oligo ini diharapkan mempercepat transformasi riset, serta menjadikan Indonesia sebagai pemain yang lebih kompetitif dalam ilmu dan teknologi global.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Related Posts

Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya

Artikel Friday, 27 June 2025

Human Serum Albumin (HSA) adalah salah satu protein terapeutik yang sering digunakan dalam pengobatan, khususnya melalui infus. Protein ini memiliki banyak fungsi penting, termasuk menjaga tekanan darah dan membawa berbagai zat dalam tubuh.

Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik

Artikel Monday, 23 June 2025

Sebagai bagian dari langkah strategis menuju hilirisasi riset hayati, Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada resmi membentuk Divisi Bioproses. Divisi ini menjadi rumah bagi riset-riset lanjutan yang mengintegrasikan teknologi bioreaktor, optimasi proses fermentasi, dan rekayasa […].

Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan

Artikel Sunday, 22 June 2025

Laut menyimpan potensi biologis yang luar biasa, termasuk dari organisme unik seperti teripang (sea cucumbers) dan bulu babi (sea urchins). Penelitian terbaru dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada mengungkap bagaimana peptida yang dihasilkan dari […].

Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia

Artikel Sunday, 22 June 2025

Tim peneliti dari Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada berhasil mengungkap perbedaan karakteristik racun dari dua spesies ular berbisa asli Indonesia: Calloselasma rhodostoma (ular tanah) dan Trimeresurus insularis (ular hijau ekor merah).

Recent Posts

  • Benarkah Selang Infus Bisa Mempengaruhi Stabilitas Obat? Studi Ini Berusaha Menjawabnya
  • Hilirisasi Energi Terbarukan dari Limbah Bioetanol: Peran Strategis Divisi Bioproses dalam Pengembangan Bioreaktor dan Teknologi Anaerobik
  • Menyelami Potensi Terapi dari Teripang dan Bulu Babi: Peptida Laut Buka Peluang Baru Dunia Kesehatan
  • Menelusuri Racun Ular: Tim Peneliti UGM Ungkap Dampak Hemotoksik dan Miotoksik Dua Spesies Ular Berbisa Indonesia
  • Menjaga Stabilitas Antibodi Monoklonal di Setting Klinik: Peran Eksipien Farmasi

Recent Comments

No comments to show.
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Bioteknologi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Alamat : Gedung PAU Jl. Teknika Utara, Barek, Sleman 55281
Telepon : (0274) 6492284
E-mail : biotech@ugm.ac.id
Website : biotech.ugm.ac.id

© Universitas Gajah Mada